Pages

Friday, September 27, 2013

How to be Digital Marketer? Part 2 - Human Computer Interaction

Digital Communication Model by Primaretha (2013)


Tidak dapat dipungkiri di era informasi ini kita semakin mengandalkan komputer untuk membantu segala urusan kita. Transaksi uang melalui mesin ATM, instant messaging melalui smartphone, mengirim email melalui tablet, mengerjakan pekerjaan design dengan laptop, semuanya atas bantuan dari komputer sehingga kita dapat menyelesaikan keperluan kita. Pekerjaan digital marketing tidak hanya ditentukan oleh seberapa jago kita bisa menggunakan perangkat komputer melainkan kita juga harus paham seberapa jauh audiens kita mampu mengoperasikan beberapa perangkat komputer dengan baik, entah itu smartphone, tablet, laptop dan juga bagaimana mereka mengakses informasi di perangkat-perangkat tersebut. 


Human Computer Interface

Seperti kita tahu saat ini sedang ramai-ramainya orang mengadopsi touch screen sebagai cara untuk berinteraksi dengan gadget yang dimilikinya. Pada awalnya saya sendiri masih sangat gagap ketika menggunakan iPad. baru setelah beberapa waktu mulai terbiasa. Bagaimana nanti kedepanya ketika perangkat smartphone sudah beralih ke wearable technology. Kita lihat saja Samsung sudah mengeluarkan Galaxy Gear Watch, sebuah jam yang menggantikan smartphone. Belum lagi kehadiran intelligent personal assistant yang semakin canggih seperti Siri dimana interaksi manusia dan computer hanya tinggal menggunakan mulut untuk berbicara layaknya antara manusia dengan manusia lainnya.





Teman-teman pasti sudah kenal Google Glass. Bayangkan bila semua orang sudah menggunakan perangkat tersebut. Anak-anak muda sudah tidak lagi disebut generasi menunduk karena harus melihat smartphone di tangan mereka. Layar komputer bisa diakses langsung melalui kacamata yang kita pakai juga dengan bantuan suara dan hanya bantuan gerakan tangan di batang kacamata. Aktifitas foto dan merekam video bisa dilakukan langsung dengan kacamata, kita bisa mengabadikan segala hal yang mata kita lihat dengan lebih cepat dibandingkan harus menyiapkan smartphone terlebih dahulu.

Smartphone memang canggih, wearable gadget seperti Google Glass apalagi, tapi bagaimana bila interaksi kita dengan computer tanpa menggunakan perantara sama sekali? Buat anda yang suka nonton seri film Iron Man pasti bisa menebak maksud saya apa. Yup, teknologi hologram dimana interaksi kita dengan computer bisa dibilang tidak lagi dibatasi oleh sebuah perantara. Tidak ada layar atau gadget melainkan fungsi computer bisa muncul langsung di hadapan kita dan bisa kita pegang langsung secara fisik untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.


 Information Architecture

Internet merupakan wadah yang berisikan begitu banyak informasi yang dituangkan ke dalam bentuk website, blog, forum, social network, microblog dan banyak lagi bentuknya. Untuk menampilkan informasi yang begitu banyak, dibuatlah semacam struktur informasi untuk memudahkan para visitor yang mengunjungi website atau bisa juga sebuah software. Pekerjaan ini biasa dikenal dengan sebutan Information Architecture, sebuah pekerjaan mengelola informasi agar pengguna mudah untuk menemukan, mencerna dari satu informasi ke informasi yang lain. Contoh sederhanya adalah navigation tab yang biasanya berada di paling atas sebuah website. Para website developer biasanya akan dihadapkan pada pertanyaan tentang menu-menu apa saja yang akan ditaruh di main navigation. Tentunya, pemilihan menu informasi website tersebut dilandaskan pada konten-konten apa saja yang ingin disajikan kepada pengunjung websitenya.


User Experience

Setelah menyajikan informasi yang tepat, tugas dari seorang pembuat website atau digital marketer pada umumnya adalah menjadikan medium digital (website, social media, atau mobile apps) menjadi mudah dan menarik untuk digunakan oleh pengguna. Alur informasi, interaksi menu ke menu, dan juga desain visual perlu diperhatikan dengan seksama untuk memaksimalkan user experience ini. Terkadang kita ingin menunjukan website yang sangat canggih tapi ketika pengguna ingin masuk ke dalam website tersebut malah mendapat kendala waktu loading yang begitu lama sehingg pada akhirnya malah tidak dapat digunakan. Terkadang juga factor kompabilitas sering menjadi masalah dari user experience, contoh ada website yang jalan di browser Google Chrome tapi tidak bisa dijalankan di browser lainnya seperti di Mozilla atau Opera.

Selanjutnya How to be Digital Marketer? Part 3 - Computer Mediated Communication

No comments: